The GazettE in album Vortex

The GazettE in album Vortex
Iri gue sama rambutnya Aoi~ XD

Selasa, 19 April 2011

My FF: The GazettE dan SM*SH / SM*SH-ing The GazettE / Chapter 1

SM*SH-ing The GazettE

Chara:
-The GazettE-
*Joyama Suguru (Aoi)
*Matsumoto Takanori (Ruki)
*Suzuki Akira (Reita)
*Takashima Koyou (Uruha)
*Uke Yutaka (Kai)
-SM*SH-
*Muhammad Ilham Fauzi Effendi (Ilham)
*Rangga Dewamoela Soekarta (Rangga)
*Rafael Landry Tanubrata (Rafael)
*Dicky Muhammad Prasetya (Dicky)
*M. Reza Anugrah (Reza)
*Bisma Karisma (Bisma)
*Handi Morgan Winata (Morgan)
Rated: T
Genre: Friendship
Disclaimer: ZPBellani’s fanfic

Warning!!
Banyak hal “IMPOSSIBLE” dalam fanfic ini, tapi “I’M POSSIBLE” untuk menuliskannya.. :D

Chapter 1: Unbearable Act
X-A..
Tujuh murid baru itu terkejut melihat kelas baru mereka. Semua terbengong-bengong kaget nan tak percaya.
“Ini,” –Dicky memandangi ruang kelas X-A- ,”luas sekali!”
Keenam murid lainnya mengangguk setuju. Well, sedikit info: sekolah mereka berenam sebelum ini jelek, tak terurus, dan sempit sekali. Masih takjub akan kemegahan ruang itu. (?)
“Awas, dong! Ganggu jalan gue aja!” seru seorang siswa di belakang ketujuh murid baru itu dengan kesal.
Mereka bertujuh menoleh bersamaan dan dapat memutar badan mereka. “Emang kalian siapa?” tanya Bisma kesal.
Siswa yang tadi berseru menatap Bisma merendahkan. “’Siapa’ kata loe?” Siswa tadi tertawa. “Gue rasa anak-anak baru harus diajarin untuk menghormati seniornya. Gimana menurut loe, Kai?”
Siswa yang dipanggil Kai tersenyum sok. “Gue suka ide loe.”
“Maksud mereka apaan, sih?” tanya Ilham berbisik pada Rangga dan hanya mendapat jawaban berupa gelengan tidak tahu.
*
Lonceng berdentang 3 kali tanda pulang sekolah..
Ketujuh murid baru itu menuju parkiran untuk mengambil motor-motor mereka, tapi..
“Kalian lagi,” kata Morgan kaget.
Mereka berlima yang ditakuti seisi sekolah karena ulah-ulah mengganggu mereka berdiri di depan murid-murid baru yang nggak tahu apa-apa.
“Gue rasa kalian harus tahu dulu siapa kami. Gue Aoi,” kata siswa itu masih dengan nada angkuhnya. “Itu Kai, Ruki, Reita, dan Uruha.”
“Kami nggak mau tahu nama kalian!” kata Reza kesal.
Aoi tersenyum kecut. “Anak baru sombong! Pindahan darimana, sih, loe itu! Songong amat sama kakak kelas!”
Ketujuh murid baru itu diam aja. Tak ada yang bisa dan mampu menjawabnya.
“Kita mulai bermainnya,” kata Uruha semangat sambil setengah berteriak. “Akhirnya, ada mainan baru.”
Ketujuh murid baru itu saling berpandangan tak mengerti dan memikirkan satu hal yang sama, yaitu: ‘Apa maksud mereka?!’
*
Rangga menatap danau kecewa dan sedih. Satu-satunya psp yang dia miliki tercebur ke danau di taman belakang sekolah. Ia kehilangan hadiah ulang tahun terakhir yang diberikan ibunya pada dia seminggu sebelum ibunya meninggal dunia.
Ruki tertawa puas dari dekat danau. “Mulai!”
*
“Aduh, kacamata gue!” keluh Dicky sambil mencari kacamatanya yang hilang saat pelajaran olah raga berlangsung. “Gue nggak bisa ngeliat lagi!”
Reita tersenyum mengejek dari balik aula olah raga.
*
Selama seminggu kemudian, ketujuh murid baru terus menerus mendapat kesialan atau lebih tepatnya mendapat bullying yang semakin berat setiap harinya.
“Kenapa kita sial mulu, sih?” keluh Ilham sedih sambil mengingat hilangnya novel Twilight miliknya beberapa hari yang lalu.
“Pasti kerjaan mereka!” kata Rafael emosi.
“Kenapa mesti kita!?” geram Reza sambil meninju mejanya.
*
1 chapter gaze dimulai dan setiap saat akan semakin gaze dan sangat gaze lalu, amat sangat gaze jadi, luar biasa gaze, dan akan berakhir amat sangat gaze luar biasa! :D xixixi.. :D
------------ZPBellani®--------2011-nen---Shi-gatsu---Juu-yokka ©-----------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar