The GazettE in album Vortex

The GazettE in album Vortex
Iri gue sama rambutnya Aoi~ XD

Sabtu, 09 April 2011

My FF: The GazettE / CindeRuki / Chapter 1 / By: ZPBellani dan Fersie

Chara: The GazettE & Miyavi
Rated: T
Disclaimer: Ide dari temen gue Fersie Siasik Witiwitiw. Gue hanya mengembangkannya.

Di suatu kota besar yang ramai nan padat penduduk, hiduplah seorang laki-laki yang hidup bahagia dengan keluarganya. Namanya Ruki.
Pada suatu malam yang berkabut, ayah Ruki meninggal karena sebuah kecelakaan mobil. Ruki dan ibunya hanya bisa menangis sedih.
8 tahun kemudian, Ruki yang sudah berumur 17 tahun harus menerima kenyataan kalau ibunya akan menikah lagi dengan seorang pria kaya raya.
Acara pernikahan yang indah. Bunga-bunga yang indah bertebaran dimana-mana. Semua berbahagia, semuanya kecuali Ruki yang sedang berusaha untuk terlihat bahagia dan harus bersedia menerima kenyataan lainnya. Ia akan memiliki saudara tiri. 2 saudara tiri yang merupakan anak laki-laki dari ayah tirinya (Reita).
Hari-hari pernikahan yang bahagia itu tidak berlangsung lama, ibu Ruki meninggal dunia karena terkena kanker. Ruki yang kini yatim piatu harus tinggal bersama ayah tirinya dan 2 saudara tirinya.
“RUKI!! Sini loe!!” teriak Aoi sambil memerintah.
Ruki segera berlari menuju saudara tirinya itu. “Maaf. Ada apa?”
Kai melipat tangannya sambil menatap Ruki merendahkan. “Kan kami udah bilang. Kenapa loe belom beresin kamar kami!?!”
Ruki menunduk. Ia langsung membereskan kamar Kai dan Aoi. Perasaannya sedih tapi, ia tidak bisa melawan mereka. Karena tanpa bantuan Reita, ia pasti sudah mati kelaparan.
Reita membuka e-mail yang ada di inboxnya. Ia terkejut saat membaca isi e-mail tersebut. Dengan cepat, ia pergi menuju kamar Aoi dan Kai.
“Ada apa, pa?” tanya Aoi tanpa menutup majalahnya.
“Ayo, ikut aku. Kita harus membeli jas baru.”
“Buat apa?” tanya Kai.
“Akan ada pesta dansa di kastil. Kita diundang.”
Ruki menguping sambil membersihkan piring-piring kotor di dapur. Ia tersenyum bahagia.
“Tapi tentu saja si Ruki nggak akan ikut kan?” tanya Aoi memastikan tidak hadirnya saudara tirinya itu.
“Tentu saja. Dia akan mempermalukan kita,” tambah Kai.
Ayah tiri dan kedua saudara tiri Ruki pergi shopping lewat internet. Dengan mudah mereka mendapatkan apa yang mereka cari. 3 potong jas seharga Rp.7,99 juta/potong.
Malam pesta tiba. Reita, Aoi, dan Kai memakai jas keren nan baru. Ruki hanya boleh membantu mereka untuk memakai dresscode tersebut.
“Jangan kemana-mana! Lakukan pekerjaanmu dengan benar!” perintah Reita sambil memasuki limousine.
Aoi membenarkan dasinya sambil tertawa mengejek. Kai merendahkan Ruki lalu, mengatakan, “Ingat kau Ruki! Jangan pergi ke pesta dansa! Kau hanya mengganggu!”
Setelah mereka pergi, Ruki menuju kamarnya yang seperti gudang. Ia memutar-mutar pulpennya dengan kecewa. “Kenapa hanya aku yang tidak boleh ke pesta dansa?” gerutunya kecewa.
“Aku akan menolongmu, Ruki,” ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dari perapian.
“Kau siapa? Tidak mungkin santa claus datang. Ini kan musim semi~”
“Perkenalkan namaku Miyavi. Aku adalah bapak peri yang akan membantumu. Ibumu yang meminta aku untuk menolongmu,” jelas laki-laki itu. Ia terbang dengan sayap berwarna hitam yang sewarna dengan jas yang dipakainya. Ia tidak napak, terbang.
Ruki belum pulih dari rasa tekejutnya karena melihat sesuatu yang terbang (melayang) di depannya. “Tapi~”
Tanpa banyak bicara, Miyavi sang bapak peri, menyulap seperangkat komputer milik Ruki menjadi sebuah limousine putih. Standing character yang ada di ruang itu menjadi seorang pria yang berpakaian sebagai seorang supir. Miyavi juga nggak lupa menyulap daun-daun kering menjadi bensin yang ramah lingkungan untuk dimasukkan ke tangki bensin limousine tersebut.
Ruki tambah cengo. “Maaf, bapak peri, saya tidak mungkin pergi kesana~”
“Ah, itu mah gampang.” Miyavi menyulap baju compang-camping yang dipakai Ruki menjadi kemeja + jas abu-abu serta tak lupa dasi hitam. “Bagaimana?”
“Saya kurang suka warna jas ini~”
“Biar beda.”
Ruki mengangguk-angguk (pura-pura) ngerti. “Terima kasih.”
“Kembalilah sebelum pukul 09.00 p.m. kalau tidak semua sihir ini akan hilang.”
Ruki pun berangkat menuju kastil milik raja. Banyak sekali laki-laki dan perempuan yang hadir ke acara ulang tahun sang puteri raja, Uru-chan. Ia duduk di sebelah sang raja dengan gaun biru yang berbahan satin. Rambutnya ditata serapi mungkin dan dia menjadi perempuan tercantik malam itu.
Ruki celingak-celinguk di depan pintu menuju aula kastil. ‘Dimana, ya?’ pikirnya sambil memakai topeng yang menjadi keharusan dalam pesta tersebut.
“Apa yang anda cari?” tanya seorang perempuan di belakang Ruki.
Ruki menoleh dan terpesona akan kecantikan perempuan itu. Dialah Uru-chan, perempuan yang akan mewarisi kerajaan itu. “A-A-Aku~”
Mereka ngobrol banyak hal. Mulai dari hal yang remeh-temeh sampai hal-hal penting. Obrolan yang seru bahkan, mereka sampai lupa akan pesta dansa di ballroom kastil.
Jam besar berdentang 9 kali. Dengan cepat Ruki kabur dari tempat itu. Uru-chan memandangnya kaget + bingung. “Apa yang terjadi?”
“Aku harus pulang,” jawab Ruki tergesa-gesa sambil berlari panik. Ia tak mau identitas aslinya diketahui orang lain apalagi, kalau ayah dan saudara tirinya tahu dia datang ke pesta dansa.. dia pasti habis.
“Setidaknya bertahu namamu..”
Ruki berhasil selamat dari petaka. Ia sudah sampai di rumah bahkan, sebelum keluarga tirinya pulang. Ia baru menyadari sesuatu.
Beberapa hari kemudian, ada 5 pria yang mengawal seorang perempuan cantik. Mereka pergi menuju rumah Ruki. Reita dan kedua anaknya menyambut kedatangan 6 orang terhormat tersebut dengan ramah dan penuh senyum.
“Apakah ini topeng yang kalian kenakan beberapa malam yang lalu?” tanya seorang pengawal. Pengawal lain menunjukkan topeng yang dilapisi emas tersebut.
“Boleh aku mencobanya?” tanya Kai. Ia berusaha untuk memakainya, tapi topeng itu terlalu kecil untuknya.
Aoi meraih topeng yang ada di tangan Kai lalu, mencoba untuk memakainya. Tapi.. topeng itu tidak bisa dia pakai karena topeng itu terlalu sempit untuknya.
Reita menggerutu kesal melihat mereka berdua.
“Apa hanya kalian?” tanya pengawal ketiga sambil menaruh topeng tersebut ke dalam kotak. Reita mengangguk.
“Tapi.. kudengar ada empat orang?” kata Uru-chan.
Kai menarik ujung bibirnya kesal. “Dia hanya orang yang menumpang.”
“Biarkan dia mencoba,” perintah Uru-chan.
Ruki mencoba topengnya yang tanpa sengaja dia jatuhkan. Uru-chan tersenyum. “Aku akan mengangkatmu menjadi temanku. Teman dekatku. Ku harap kamu mau melakukannya dengan senang hati,” kata Uru-chan.
“Tentu saja. Saya mau menjadi teman anda, tuan puteri.”
Ruki dan Uru-chan menjadi teman baik. Dan mereka hidup bahagia dan dalam damai selamanya sementara itu, Reita, Aoi, dan Kai mendekam di penjara karena kasus kekerasan yang dialami Ruki selama tinggal dengan mereka.
-the end-
Bahagianya............... endingnya memang agak gaze, tapi yang penting tidak berakhir sebagai yaoi. ;)
Berdasarkan kisah Cinderella yang telah diubah ceritanya + tokohnya. Tema ditemukan saat anak-anak XYS lagi sibuk remed Bahasa Indonesia. Tema ini ditemukan Fersie dan dikembangkan oleh Fersie dan ZPBellani.
Ost. Cinderuki: The GazettE – Red dan The GazettE – Before I Decay
Nama Peran
Ruki Cinderella
Reita Ayah tiri Ruki
Aoi Saudara tiri Ruki
Kai Saudara tiri Ruki
Miyavi Bapak peri Ruki
Uruha (Uru-chan) Puteri mahkota
Menunggu untuk chapter 2

-----------------30032011—by:Fersie.&.ZPBellani—------------
------ZPBellani®--------03—Maret—2011©--------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar