The GazettE in album Vortex

The GazettE in album Vortex
Iri gue sama rambutnya Aoi~ XD

Senin, 14 Maret 2011

My FF: The GazettE / Nancy / Chapter 3


Chapter 3

Chara: The Gazette, Tuki, Tommi, Fersie
Rated: T
Genre: Gaze XD
Disclaimer: Cerita punya ZP, chara dapet dari mana-mana. Udah dapet persetujuan main characternya, koq.. :D


  Ruki membuka pintu rumahnya. “Aku pulang..”
  Terdengar suara-suara dari dapur. Ruki langsung mencari sumber suara yang ternyata.. “Kok, Uruha, ada disini?!”
  Uruha menoleh. Tangannya sibuk mengiris-iris wortel, kentang, kol, baso, dan lainnya. “Oh, Ruki, dah pulang. Akhirnya, ada yang nggak manggil gue ‘Uru-chan’.” Ia mengaduk-aduk kaldu ayam yang ada di wajan. “Ganti baju sana. Ibu loe dah bilang sepupu-sepupu mau dateng kan?”


  Kamar Ruki..
  Ruki lagi ganti baju ketika tiba-tiba pintu kamarnya dibuka dari luar. Sepupunya berdiri disana sambil senyum-senyum gaze. “Ngapain, sih, loe!? Nggak liat apa GUE LAGI GANTI BAJU!!” kata Ruki kesal sambil mengancing kemejanya.
  Sepupunya yang bernama Fersie Weasley tertawa. “Sama-sama cowok aja marah.”
  Ruki melempar senyum kecut. ‘Males dah dia disini~”


 Ruang makan..
  Uruha masak banyak banget, padahal cuma buat 6 orang. Spaghetti, yakiniku, sop, rendang, orak-arik tempe, telur dadar, onigiri, opor ayam, ayam goreng, perkedel, mie ramen, sate ayam, sate kambing, dan nasi kuning.
    “Ayo, makan. Dikit, sih, tapi enak, kok,” kata Uruha.
  Semua mulai makan (Aoi, Fersie, Kai, Reita, Ruki, dan Uruha). Mereka makan cepat terutama, Fersie yang mengambil banyak banget makanan sampai piringnya nggak cukup.
  “Kak Uru, ini enak banget! Akhirnya aku makan makanan manusia..” kata Fersie bahagia dengan mulut penuh makanan.
  Aoi menjitak Fersie kesal. “Dasar saudara nggak tau terima kasih! Masih mending gue mao masakkin buat lu!” kata Aoi berapi-api.
  Fersie cemberut. “Tapi, kan~”
  Aoi menjitaknya lagi. “Udah diem! Gue be-te.”
  Reita memasang headsetnya, pura-pura nggak tau. Ia menghela nafas berat mengingat dua sepupunya yang berantem mulu.
  Aoi berdiri dan langsung menyeret Ruki  yang baru selesai makan. “Ikut gue, Ruki!”
  Ruki melempar pandang ^Gue mau diapain?^
  Reita mengangkat bahu ^Gue nggak tau.^


 Kamar Ruki..
  Aoi menatap Ruki be-te. “Sekolah dimana, loe?”
    “Fict..”
    “Mulai besok gue, Reita, dan si menyebalkan Fersie sekolah bareng loe!” potong Aoi cepat.
  Ruki mengeryitkan dahinya. “Apa!!?”


 Halaman Fict High School..
  Siswi-siswi melongok lewat jendela kelas mereka saat ada 2 guru dan 1 siswa + 3 siswa baru berjalan disana. Mereka jalan biasa aja, malah nggak peduli, kecuali Fersie yang melambai-lambaikan tangannya ala Miss Universe.


 Kelas XGS..
  Mam Lin sang English teacher memandang 3 murid baru itu heran. ‘ Rambut, nose-band, gitar, dan jas almamater biru tua?’ Ia terdiam bingung lalu, menghela nafas. “Perkenalkan diri kalian.”
  Reita maju. “Hajimemashite. Watashi wa Suzuki Akira desu. Douzo yoroshiku. Onegai shimasu.”
    “Watashi no namae wa..” ucap Aoi lalu diam. “Watashi no namae wa..” ulangnya lalu menggaruk belakang kepalanya. “Saya lupa nama saya~”
  Murid-murid tertawa geli. Ruki menyembunyikan wajahnya dibalik jisho setebal 20 cm. ‘Malu gue punya sepupu kayak dia~’
    “Ah, panggil aja saya Aoi,” putus Aoi cepat. Ia langsung menunduk malu, ‘Kenapa gue nggak pernah apal nama gue, sih~’
  Fersie tersenyum lebar. “Hajimemashite. Watashi no namae wa Fersie Weasley desu. Aku dari sekolah yang sama dengan mereka,” kata Fersie lalu membungkukkan badannya 90°.


  Bel alarm kebakaran berbunyi nyaring dan membuat 3 seito baru itu terkaget-kaget + terbingung-bingung tiap kali denger alarm itu lewat pengeras suara yang baru dipasang di dalam kelas tadi pagi.
    “Jadi kalian berempat sepupu?” tanya Tommi.
  Aoi mengangguk, “Tepat.”
    “Lapeer~” keluh Tommi pelan.
  Fersie yang lagi asyik makan bekalnya noleh. “Ni gua bawa sandwich buatan Uru-chan. Mao?”
  Tommi menggeleng. “Nggak usah. Terima kasih,” tolaknya.
    “’Uru-chan’?” tanya Tuki bingung.
    “Itu sepupu gue,” jawab Aoi lalu tersenyum. “Loe pasti Tuki.”
  Tuki melihatnya kaget. “Tau darimana?”
    “Itu si..”
  Ruki langsung membekap mulut Aoi. “Dia lagi sakit jadi sok tau..”
    “Kok, nggak di rumah aja? Ntar sakitnya tambah parah, lho,” kata Tuki.
    “Udah, jangan pedulikan dia,” kata Fersie lalu, menelan sandwich ikannya.
  Tuki memperhatikan Ruki bingung. “Rambut loe, kok, jadi ungu? Kemaren kan..”
    “Ruki habis main salon-salonan ma Uru-chan. Jadi, ungu, deh rambutnya..” jawab Fersie lalu, tertawa.
  Ruki hanya tersenyum kecut. ‘Pengen gue jitak ni anak!’ batinnya, ‘Sabar-sabar. Inget pelajaran agama kemaren, nggak boleh suka marah-marah.’

 Ternyata emang banyak banget~ sampe capek ngetiknya~ (malah curhat lagi.. :D. Alasan ngetik chap nie padahal, cuma alasan gara-gara nggak dapet ide buat chap 4.. xixixixi  Setelah baca ff IchiRuki, jadi pengen nulis ff IchiRuki juga~ Ff the GazettE diabaikan saja..  xixiixi.. XD

------------------------ZPBellani®----------------------------------2011-nen Ni-gatsu Juu ichi-nichi©-----------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar